Rabu, 18 Juli 2007

address

fabian / Catering Service & Wedding Organizer

Jl. Ki Ageng Gringsing No 34
Perum. Pondok Mulyo
Gergunung Klaten Utara 57434
Telp. 0272 - 324187 / 326485

Website : http://fabian-weddingorganizer.blogspot.com

catering service

Assalamu' alaikum Wr. Wb.
Beranjak dari sebuah pemikiran ingin melaksanakan ajaran Islam secara kaffah, maka sudah barang tentu pernikahan pun harus sesuai dengan apa yang diinginkan Allah SWT sebagai bakti ketaatan kita kepada-NYA.Dengan memohon ridho-Nya dan semoga apa yang kita laksanakan membawa keberkahan, maka fabian Wedding Organizer selama lebih dari 5 tahun terakhir ini berusaha memberi warna baru dalam penyelenggaraan pernikahan sehingga perhelatan pernikahan (walimah 'ursy) mendapat Ridha Allah SWT.
Untuk melengkapi pelayanan kami bagi anda yang membutuhkan, maka kamipun hadir lebih dekat dengan anda melalui situs www.fabian-weddingorganizer.com. Terselenggaranya pernikahan islami merupakan visi dan misi kami untuk menghidupkan sunnah Rasul, dengan tanpa mengurangi kehidmatan acara, sehingga terwujud keluarga sakinah, mawadah dan rahmah, serta membentuk generasi rabbani. Kami juga hadir dan melayani anda berapapun kemampuan anggaran anda.Kami memahami keinginan anda. Semoga apa yang kami persembahkan dengan beraneka ragam paket yang ditawarkan akan memenuhi keinginan anda untuk mendapatkan hasil yang terbaik.Semoga Allah memberi taufik dan hidayah-Nya.
Wassalamu' alaikum Wr. Wb.

about Wedding Organizer

Memasuki PelaminanLebih Praktis dengan ”Wedding Organizer”

KEHIDUPAN kota yang kian sibuk, seringkali tidak menyisakan cukup banyak waktu. Tak heran bila orang-orang cenderung lebih memilih dan melakukan banyak hal dengan cara yang semakin simpel dan praktis. Termasuk dalam menyiapkan resepsi pernikahan.
PEMBUKAAN "National Bridal Exhibition" di Grand Eastern Paskal Hyper Square Bandung, Rabu (11/1), menawarkan "wedding organizer" ( WO) untuk kepraktisan pernikahan. Kehadiran WO menjadi pilihan hampir sebagian besar orang sibuk perkotaan.
Kehadiran wedding planner ataupun lebih dikenal dengan sebutan wedding organizer (WO), menjadi pilihan hampir sebagian besar orang sibuk di perkotaan. Di Bandung saja, menurut buku Wedding Guide 2006 terdapat 32 WO.

Belum lagi WO yang terdapat di hotel-hotel berbintang, dipastikan menambah jumlah jasa pernikahan ini. Namun bila dilihat dari kecenderungan, kehadiran WO memang menjadi pilihan orang saat ini. Dari 5 gadis yang sedang menyiapkan pernikahannya, mengaku akan menggunakan jasa WO untuk pernikahannya. Walaupun mereka mengakui, pernikahan dengan menggunakan jasa WO lebih mahal dibandingkan dengan kepanitiaan pernikahan seperti biasa.

"Pastilah lebih mahal, tetapi saya kira itu wajar. Sebab kita memang ingin simpel, praktis, dan tidak capek. Menikah itu kan memerlukan energi yang sangat besar. Kalau kita masih harus memikirkan katering dan segala rupa, nantinya akan sangat melelahkan," ujar Dian (22).

Modern praktis
Apa yang disampaikan Dian, sejalan dengan permintaan yang masuk ke Uday Enterprise. Dari 21 paket pernikahan yang masuk setiap bulannya, seluruhnya menggunakan jasa WO. "Kebetulan, WO di Uday Enterprise menjadi bagian dari sub-sub yang dikembangkan," ujar Uday.

Kecenderungan orang menikah dengan menggunakan jasa WO menurut Uday, karena ingin serbapraktis. Mulai dari penyiapan undangan, katering, tata rias, gaun pengantin, upacara adat, hiburan, mobil, suvenir, sampai fotografi dan video shooting. "Dengan jasa WO dan paket-paket yang ditawarkan, orang sangat terbantu," ujarnya.
Bahkan, kecenderungan praktis tersebut berdampak pada konsep pernikahan minimalis modern yang saat ini sedang tren. Seperti dekorasi, "gebyok" yang biasanya dibuat dari partisi dan bebungaan. Kini diganti dengan reranting kering yang minimalis. Kalaupun "gebyok" masih digunakan, desainnya tidak seklasik dulu.
Sedangkan untuk bagian depan pelaminan, orang kini menyukai "flower garden" yang modern dan "clean". "Pokoknya, hampir 90 % semua konsep pernikahan sekarang dimodifikasi sedemikian rupa dengan tujuan mengejar kepraktisan. Sudah jarang pernikahan dengan tema klasik banget atau modern banget," ujarnya.

Tarif paket pernikahan lengkap yang diselenggarakan WO, kata Uday, berkisar Rp 50 juta sampai Rp 250 juta. Namun harga tersebut tetap disesuaikan dengan budget dan permintaan konsumen. "Makanya kita punya motto ’Siap Dana Berapa Kami Bantu’. Hal itu untuk menyiasati kisaran harga yang berlaku," ujar Uday yang mencoba meraup pangsa menengah atas.
Sedangkan menurut President Director Casablanca Bridal, Agnes Budhisurya, kecenderungan orang menggunakan WO karena ingin simpel. "Tugas utama WO adalah mewujudkan mimpi para gadis untuk menjadi mempelai tercantik saat pernikahan. Itulah yang menjadi prinsip dan fokus utama kami dalam memberikan servis kepada konsumen," ujarnya.
Casablanca menurutnya, memfokuskan pelayanan pada penyediaan gaun-gaun pengantin. Namun sebagai organizer, Casablanca juga memberikan servis WO dengan paket-paket pernikahan mulai dari make up, fotografi, sampai gaun pengantin.

Diakuinya, konsumen dengan budget cukup dapat lebih leluasa menggunakan jasa WO dibandingkan dengan konsumen yang budget-nya pas-pasan. Sebab bagaimana pun menurut Agnes, "Kalau inputnya lebih memadai, calon pengantin pun bisa lebih rileks. Tidak perlu pusing memikirkan segala keperluan," imbuh dia.

Tentang prospek bisnis WO, Uday mengatakan, sangat menjanjikan. Meski demikian, Uday menyarankan, carilah WO yang telah memiliki nama. Selain itu, konsumen maupun WO harus membuat kontrak berdasarkan yuridis formal sehingga bila terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki oleh kedua belah pihak, dapat dicari jalan keluar terbaik.

Bukan itu saja, untuk mendapatkan pelayanan memuaskan, tak ada salahnya konsumen mengetes dahulu semua produk yang diberikan. Mulai dari tes katering, make up, fitting baju pengantin, dll. Yang terakhir, harus adanya kejujuran dari kedua belah pihak, baik calon pengantin maupun penyelenggara (WO).

Etnis modern
Menyinggung tren gaun-gaun pengantin yang saat ini diminati masyarakat, Uday mengatakan, nuansa etnis (50 %) dan nuansa modern (50 %). Untuk nuansa etnis biasanya disesuaikan dengan kultur calon pengantin seperti Sunda, Jawa, Padang, Palembang, sampai China (Tionghoa). Sedangkan untuk nuansa modern, disesuaikan dengan tema yang dikehendaki. "Makanya, kita menyediakan gaun-gaun dari seluruh suku di Indonesia dan gaun bergaya Barat sekalipun," ujarnya.
Gaun mempelai perempuan bergaya etnik yang digemari saat ini adalah kebaya modifikasi dengan nuansa etnik modern. Sedangkan setelan jas menjadi pilihan terbanyak mempelai pria. Padahal, idealnya kata Uday, kebaya modifikasi disandingkan dengan "beskap". "Kalau dilihat dari segi tradisi, setelan jas sebenarnya kan kurang cocok bila disandingkan dengan kebaya modifikasi. Tetapi karena setelan jas lebih praktis, akhirnya digunakan bukan saja saat akad nikah, tetapi juga untuk acara resepsi," tambah Uday.

Untuk tren warna gaun pengantin 2006, cenderung mengarah ke hijau soft dan merah marun. Namun, tidak memungkinkan menggunakan warna lain sesuai permintaan konsumen. "Tetapi biasanya kita memberi saran sesuai postur tubuh calon pengantin. Misalnya orang bertubuh mungil disarankan kurang pantas mengenakan dodot," ujarnya.
Sedangkan menurut Agnes, tren warna gaun yang banyak disukai konsumen Bandung, cenderung pada warna putih dan berkilau. Sedangkan untuk desain cenderung bervariasi dan bersifat personal. Karena desain-desain gaun pengantin sangat disesuaikan dengan tipe, sifat, postur tubuh, dan tema pesta yang akan dilaksanakan.
Gaun-gaun pengantin tersebut, kata Agnes dibuat dengan cara hand made yang sangat teliti dan bertahap. Bahkan untuk bagian-bagian khusus, pengerjaannya dilakukan di Hong Kong dan Taiwan. "Hal ini kita lakukan karena ingin memberikan satisfied kepada kedua mempelai. Sebab bagaimanapun pernikahan itu hanya sekali dalam hidup," ujarnya.

Untuk biaya sewa gaun ini, Agnes memasang tarif Rp 8 juta sampai Rp 30 juta. Diakuinya, untuk kalangan tertentu, biaya tersebut mungkin mahal. Tetapi untuk kalangan yang lain, bisa jadi harga tersebut wajar. "Yang penting kan kepuasan. Lagi pula, berbicara pernikahan juga berbicara masalah taste. Sedangkan masalah selera kan sangat berbeda satu sama lain," ujarnya

Sedangkan untuk gaya (style) pernikahan saat ini, Agnes sepakat dengan Uday. Menurutnya, konsep pernikahan saat ini lebih minimalisasi modern. Di mana dengan konsep tersebut, terkesan lebih "clean" (tidak banyak pernak-pernik yang digunakan), memperhatikan komponen, dan pestanya berdasarkan tema-tema tertentu